SAMPAI KAPAN AKU HARUS SEPERTI INI ?
Aku bertahan. Hanya itu pilihan terakhirku. Aku sangat mengharapkan kehadiranmu di hidupku. Walaupun kau sudah punya kekasih. Aku masih menunggumu dengan sabar. Dan aku pun masih menunggumu dengan hati yang pernah retak, lalu aku membetulkannya sendirian. Miris? Itu yang aku rasakan seperti ini.
Sampai kapan aku harus seperti ini? Apakah aku salah karena mencintaimu yang sudah punya kekasih? Apakah kekasihmu sangat tulus mencintaimu seperti aku mencintaimu? Tahukah kamu, aku sangat tulus mencintaimu. Bahkan lebih tulus daripada kekasihmu yang mencintaimu.
Aku, sudah sekian lama menunggumu untuk menjadi kekasihku. Menjadi kekasihku? Aku yakin kau pasti menertawaiku. Ya, aku tahu. Aku memang tidak pantas menjadi sosok yang sempurna untukmu. Aku banyak kekurangan. Tapi, dengan kekurangan inilah aku dapat mencintaimu dengan setulus hatiku.
Sampai kapan aku harus seperti ini? Apakah kau tidak bisa memahami hatiku? Padahal (dulu), aku kira kau mempunyai perasaan yang sama denganku. Tapi ternyata, kau hanya memberiku perhatian kecil yang aku anggap adalah sebagian rasa cintamu padaku, hanya omong kosong, dan kamu hanya merasa kasihan saja.
Apakah aku masih perlu memperjuangkanmu, yang sama sekali tidak pernah memperjuangkanku? Kalau aku bukan orang yang sabar, mungkin dari dulu aku sudah melupakan dan berhenti untuk memperjuangkanmu. Tapi apa daya, aku tetap masih memperjuangkanmu dalam kesendirian, tanpa ada orang lain yang tahu.
Aku tidak ingin menghancurkan hubungan kamu dengan kekasihmu. Aku hanya ingin kamu tahu, bahwa aku sangat mencintaimu. Akulah seseorang yang masih memperjuangkanmu walaupun kamu mengabaikannya. Dan aku mulai lelah dengan ini semua. Aku ingin melupakanmu. Aku ingin berhenti untuk memperjuangkanmu. Aku capek. Iya lah, kamu tidak akan tahu. Yang hanya tahu perasaanku kan hanya aku dan hatiku saja. Maafkan aku, aku tidak bisa menjadi sosok yang sempurna. :’)
THE END..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar